Kenapa orang depresi kebanyakan enggan mendengar nasihat berbau agama, padahal dia memiliki agama dan sepenuhnya percaya dengan Tuhannya?

Orang depresi cenderung menjadi lebih realistis.
apa itu realistis? u might ask?
.
re·a·lis·tis /réalistis/ a bersifat nyata (real); bersifat wajar.
.
orang orang depresi cenderung hanya melihat apa yang pada saat itu ada di depan mata nya.
sesuatu yang sudah pasti ada, sudah nyata keberadaan nya di hidup nya, sesuatu yang berwujud.
.
contoh nya apa?
beban masalah yang sedang ia alami.
hal itu nyata bagi nya.
keberadaan nya nyata, wujud nya jelas ada di dalam kepala nya.
dan dia akan terus terfokus ke hal itu.
.
karena masalah mereka nyata, ada wujud nya, atau bersifat "real".
maka dari itu mereka juga membutuhkan solusi solusi nyata untuk penanganan awal.
contoh nya apa?
beri solusi yang bisa ia lakukan "real time", atau sesuatu yang bisa ia usahakan secara langsung, sesuatu yang ada wujud nya, sesuatu yang bisa langsung ia lihat dan rasakan.
.
apa itu?
atur pernapasan, suruh dia untuk lebih rileks sejenak, suruh dia ambil minum, suruh dia beristirahat sejenak, suruh dia untuk menceritakan apa masalahnya, atau suruh dia untuk segera bertemu pihak profesional (psikolog/psikiater)
.
semua masukan tsb nyata, langsung dapat dia lakukan "real time".
sedangkan masukan yang berhubungan dengan agama, itu bersifat tidak berwujud, tidak ada bentuk nya, karena itu bersifat "kepercayaan"
belief merupakan "noun" (kata benda) yang secara sederhana artinya adalah kepercayaan. 
dalam kamus Oxford, belief diartikan sebagai suatu aksi mempercayai sesuatu tanpa ada nya bukti/barang bukti. believe juga sering diidentikan dengan "faith" (keyakinan), agama, dan semacam nya karena belief bersifat sangat percaya = yakin.
.
apakah orang yang mental nya sedang terganggu bisa dengan mudah diberikan masukan yang bersifat tak kasat mata (kepercayaan) seperti itu?
walaupun dia orang yang jelas memiliki agama, tentu tidak.
.
lalu, apakah salah memberikan orang depresi masukan masukan yang bersifat agama/kepercayaan/keyakinan?
.
tidak salah.
cukup memperhatikan waktu pemberian masukan tsb.
sebaiknya memberikan masukan yang bersifat agama/kepercayaan/keyakinan setelah orang tsb (yang sedang depresi) sudah menyatakan kalau mereka sudah merasa lebih baik.
jangan ketika mereka sedang dalam kondisi terburuk. karena itu tidak akan membantu, tetapi itu hanya akan memperburuk keadaan mereka.
.
orang orang depresi masih sadar bahwa mereka sedang memeluk suatu agama, dan mereka masih yakin dan percaya bahwa tuhan itu nyata.
mereka pun percaya dengan segala kekuasaan dan keagungan tuhan.
mereka "menolak" berbagai masukan yang bersifat keagamaan, bukan berarti mereka membuang agama mereka, dan mengkhianati Tuhan.
.
mereka sedang depresi.
mereka tersesat, bingung, takut.
mereka hanya kehilangan arah,
bukan kehilangan keyakinan.


Copas dari WAG Psikologi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ayah Hadirlah Dalam Pengasuhan Anak

Cerdas sekali yg merangkai arti abjad * A sd Z * Coba baca yaa ..

Percakapan bahasa Arab sederhana