BADAI KEHIDUPAN🚘*

https://www.facebook.com/Melukis-karya-304297546945951/?referrer=whatsapp *🚘

https://www.youtube.com/channel/UCIftot0-HIhzTNsCxEim5zA

Seorang Anak mengemudikan mobil bersama ayahnya.
Setelah beberapa puluh kilometer, tiba² awan hitam dtg bersama angin kencang. Langit menjadi gelap. Beberapa kendaraan mulai
menepi & berhenti.

“BAGAIMANA, Ayah? Kita berhenti?”, Si Anak bertanya.

“Teruslah.. !”, kata Ayah.
Anaknya TETAP menjalankan mobil. Langit makin gelap, angin bertiup kencang. Hujanpun turun.

Beberapa pohon bertumbangan, BAHKAN ada yg diterbangkan angin. Suasana sangat menakutkan . Terlihat kendaraan² besar juga mulai menepi & berhenti.
“Ayah…?”
“TERUSLAH mengemudi!” kata Ayah sambil terus melihat ke depan.
Anaknya TETAP mengemudi dengan bersusah payah.

Hujan lebat menghalangi pandangan HANYA berjarak bbrp meter saja.

Si Anak mulai takut.
NAMUN... tetap mengemudi WALAUPUN sangat perlahan.

Setelah melewati beberapa kilo ke depan, dirasakan hujan mulai mereda & angin mulai berkurang. SETELAH bbrp kilometer lagi, SAMPAILAH mereka pada daerah yg kering & matahari bersinar.

“SILAKAN berhenti & keluarlah”, kata Ayah.

“KENAPA sekarang?”, tanya-nya .

“Agar kau BISA MELIHAT seandainya berhenti di tengah badai”.

Sang Anak berhenti & keluar.

Dia melihat jauh dibelakang sana badai masih berlangsung. Dia MEMBAYANGKAN orang² yg terjebak di sana.

Dia BARU mengerti bahwa JANGAN PERNAH BERHENTI di tengah badai KARENA akan terjebak dalam ketidakpastian.

JIKA kita sdg menghadapi “badai” kehidupan, TERUSLAH berjalan, JANGAN berhenti, & putus asa karena kita akan tenggelam dalam keadaan yg terus menakutkan.

LAKUKAN saja apa yang dpt kita lakukan, & yakinkan diri bahwa BADAI PASTI BERLALU
KITA tidak kan pernah berhenti tetapi maju terus, karena kita yakin bahwa di depan sana Kepastian dan Kesuksesan ada untuk kita...





*HIDUP TAK SELAMANYA BERJALAN MULUS!!!*

Θ *BUTUH* _batu kerikil_ supaya kita *BERHATI-HATI*..
Θ *BUTUH* _semak berduri_ supaya kita *WASPADA*..
Θ *BUTUH* _Pesimpangan_ supaya kita *BIJAKSANA* dalam *MEMILIH*..
Θ *BUTUH* _Petunjuk jalan_ supaya kita punya *HARAPAN* tentang arah _masa depan_..

•• Hidup Butuh *MASALAH* supaya kita _tahu_ kita punya *KEKUATAN*..

•• *BUTUH* _Pengorbanan_ supaya kita tahu cara *BEKERJA KERAS*..

•• *BUTUH* _airmata_ supaya kita tahu *MERENDAHKAN HATI*

•• *BUTUH* _dicela_ supaya kita tahu bagaimana cara *MENGHARGAI*..

•• *BUTUH* _tertawa n senyum_ supaya kita tahu *MENGUCAPKAN SYUKUR*..

•• *BUTUH* _Orang lain_ supaya kita tahu kita *TAK SENDIRI*..


Jangan~ selesaikan *MASALAH* dgn _mengeluh, berkeluh kesah, dan marah"_, Selesaikan saja dgn *sabar, bersyukur*, dan jangan lupa *TERSENYUM*.

Teruslah *MELANGKAH* walau mendapat *RINTANGAN*, Jangan~ _takut_..
Saat tidak ada lg *tembok* utk _bersandar_, masih ada *lantai* utk _bersujud_.

Perbuatan baik yg paling *sempurna* adalh perbuatan baik yg tidak~ _terlihat_, Namun.. Dpt dirasakan hingga jauh kedlm *relung hati*.

Jangan~ menghitung apa yg *hilang*, namun hitunglah apa yg *tersisa*.

Sekecil apapun *penghasilan* kita, pasti akan cukup bila digunakan utk _Kebutuhan_ Hidup.
Sebesar apapun *penghasilan* kita, pasti akan kurang bila digunakan utk *Gaya Hidup*.

Tidak selamanya kata-kata yg *indah* itu _benar_, juga *tidak*selamanya kata-kata yg *menyakitkan* itu _salah_. Hidup ini terlalu *singkat*, lepaskan mereka yg menyakitimu, *sayangi* mereka yg _peduli_ padamu. Dan *berjuanglah* utk mereka yg _berarti_ bagimu.

*Bertemanlah* dg semua org, tapi *bergaulah* dg org yg _berintegritas_ dan mempunyai _nilai hidup_ yg benar, krn pergaulan akan *mempengaruhi* cara kita hidup dan *masa depan* kita.
🙏Salam Hangat🙏
https://mobileedukasikarakter.wordpress.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keberagaman dalam pandangan hidup

3 ‏Proses Menemukan Misi HidupBahwa setiap kita dihadirkan ke dunia, ‏sesungguhnya dengan membawa Tugas Langit atau Misi Hidup. ‏Inilah sesungguhnya alasan mengapa kita dihadirkan di dunia. ‏Karenanya hidup adalah tentang menemukan misi hidup ini dan menyelesaikannya sehingga kita bisa mempertanggungjawabkannya kelak kepada Sang Pemberi Tugas. ‏Lalu bagaimana proses menemukan Misi Hidup ini? ‏Setiap hari minimal ‎17 ‏kali kita diwajibkan berdoa, ‏meminta ditunjukkan jalan yang lurus, ‏yaitu jalan orang orang yang diberi nikmat ‎(alFatihah ayat ‎6 ‏dan ‎7). ‏Ayat ini kemudian ditafsirkan oleh surah anNisaa ayat ‎69, ‏bahwa orang yang diberi nikmat adalah para Nabi, ‏Syuhada, ‏Shodiqien, ‏Sholihien.Merujuk ayat ini, ‏maka kita bisa menggali bagaimana proses ke ‎4 ‏golongan manusia mulia di atas menemukan ‎*Jalan yang Lurus*.. ‏inilah sesungguhnya Misi Hidup yang mereka peroleh melalui proses yang tak mudah.Para Nabi misalnya, ‏umumnya menerima Tugas Kenabian ‎(Misi Kenabian) ‏pada usia ‎40 ‏tahun, ‏kecuali Nabi Isa AS dan Nabi Yahya AS, ‏karena keduanya wafat lebih muda. (*)Nabi Muhammad SAW menerima wahyu atau risalah atau Tugas Kenabian pada usia ‎40 ‏tahun, ‏namun Beliau menjalani proses yang fitri atau manusiawi, ‏yaitu semua aspek fitrahnya tumbuh paripurna sepanjang usia ‎0-40 ‏tahun sehingga beliau mendapatkan kehidupan yang baik ‎(hayatun thoyyibah atau the good life atau kebahagiaan), ‏lalu kemudian pada usia ‎40 ‏tahun, ‏Allah berikan tugas langit atau Misi Hidup berupa Misi Kenabian.Namun kita juga temukan kisah orang orang terdahulu, ‏yang menemukan Misi Hidupnya karena sejak awal memperjuangkan keyakinannya, ‏seperti pemuda ashabul Kahfi, ‏pemuda ashabul Ukhdud dll. ‏Para Sahabat Nabi juga menemukan Misi Hidup melalui proses yang berbeda. ‏Diantara mereka ada yang sampai akhir hayat jujur memperjuangkan keyakinannya ‎(shodiqien), ‏sebagian lagi ada yang mencapai Syahid ‎(syuhada).Seorang pakar menyebutkan ada ‎3 ‏proses manusia menemukan Misi Hidupnya ‎1. ‏Doing A Deeds, ‏yaitu menjalani saja kehidupan yang baik ‎(hayatun tahoyyibah ‎- ‏the good life), ‏yaitu fokus menumbuhkan setiap aspek fitrahnya sehingga paripurna maka kelak akan Allah berikan Misi Hidup. ‏Ini seperti kehidupan Rasulullah SAW yang menjalani kehidupan yang baik sampai usia ‎40 ‏tahun, ‏lalu mendapat Misi Kenabian.“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, ‏baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, ‏maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik” (The Good Life) (QS An-Nahl ‎[16] : 97 )2. ‏Experiencing a Value, ‏yaitu memperjuangkan nilai nilai yzng kita yakini dengan sungguh sungguh, ‏maka juga kelak akan menemukan Misi Hidup. ‏Misalnya memperjuangkan keadilan, ‏kesejatian, ‏kelestarian, ‏kesejahteraan, ‏keberanian dstnya. ‏Kita banyak temukan pada kisah kisah pahlawan sejati sepanjang sejarah.3. ‏Suffering, ‏yaitu mengalami penderitaan yang hampir membuat putus asa, ‏misalnya terjadi pada orang orang yang lalai dari mengingat Robbnya, ‏lalu menjadi berantakanlah urusannya, ‏seperti hampir cerai, ‏bisnis bangkrut, ‏anak terkena narkoba dstnya. ‏Pada titik inilah biasanya muncul pertaubatan sehingga kemudian menemukan misi hidupnya."....Dan janganlah engkau mengikuti orang yg hatinya Kami lalaikan dari mengingat Kami, ‏serta mengikuti hawa nafsunya maka berantakanlah seluruh urusannya ‎( وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا - ‏wa kaana amruhu furutho ‎) "(QS Al Kahfi ‎[18] 28)Kebanyakan manusia umumnya menemukan Misi Hidupnya karena proses yang ke ‎3. ‏Sepanjang ia hidup ‎"baik baik saja" ‏atau merasa nyaman atau merasa aman karena kebutuhan terpenuhi, ‏maka ia merasa tak perlu menemukan Misi Hidupnya.Allah SWT, ‏tak pasif dan tak diam, ‏tak mengantuk dan tak tidur, ‏Dia Zat Yang Tak Lalai mengurusi urusan HambaNya, ‏Dia senantiasa intervensi dalam kehidupan manusia, ‏maka sepanjang kehidupan manusia Allah berikan kenikmafan dan kesulitan, ‏teguran dan bencana, ‏agar manusia menyadari dan menemukan Tugas Langitnya atau Misi Hidupnya itu.Pada proses yang ke ‎3 ‏yaitu Suffering ‎(Mengalami Penderitaan), ‏sesungguhnya terjadi percepatan proses yang pertama, ‏yaitu titik pertaubatan untuk kembali kepada fitrahnya. ‏Saat menderita yang tiada tara, ‏menjelang putus asa itu, ‏manusia tanpa sadar berusaha mengembalikan fitrah fitrahnya sehingga mencapai kehidupan yang baik ‎(hayatun thoyyibah) ‏dalam waktu cepat. ‏Secara fitrah keimanan, ‏dalam penderitaan itu, ‏ia memperbaiki hubungan dengan Allah. ‏Jadi relijius dalam waktu singkat, ‏dan bergerak menyambut panggilan untuk menolong agama Allah yang selama ini diabaikan dstnya sehingga kehidupan spiritualnya ‎(spiritual life) ‏membaik.Secara fitrah bakat, ‏dalam penderitaan itu, ‏ia menggali apa sesungguhnya potensi potensinya yang bisa digunakan untuk bangkit dan fokus menjalaninya atau bahkan tergerak membuat karya solutif bagi ummat dengan bakat dan potensinya itu dstnya sehingga kehidupan karir atau bisnisnya ‎(work life or business life) ‏membaikSecara fitrah belajar, ‏dalam penderitaan itu, ‏ia mulai membangkitkan kembali gairah belajarnya untuk menutup kekurangannya bahkan tergerak untuk melakukan inovasi terhadap karya solusinya dstnya sehingga kehidupan belajar dan intelektualnya ‎(learning or intelectual life) ‏membaik.Secara fitrah seksualitas, ‏dalam penderitaan itu, ‏ia mulai merajut kembali cintanya pada pasangannya, ‏pada anak anaknya, ‏mencoba menjalin relasi yang lebih kokoh agar keturunannya kelak lebih baik, ‏rajin mengkuti parenting dstnya sehingga kehidupan keluarganya ‎(family life) ‏membaik.Secara fitrah individualitas dan sosialitas, ‏dalam penderitaannya itu, ‏ia mulai menurunkan egonya selama ini, ‏tergerak untuk silaturahmi, ‏banyak meminta maaf dan memaafkan, ‏mulai terlibat dan membangun komuntas dan jaringan dstnya sehingga kehidupan sosialnya ‎(social life) ‏membaik.Secara fitrah estetika dan bahasa, ‏dalam penderitaannya itu ‎, ‏ia mulai banyak menghaluskan tuturnya, ‏mulai banyak mengapresiasi keindahan dalam banyak hal, ‏mulai tergerak untuk mendamaikan jiwanya bahkan mendamaikan banyak orang atau melestarikan alam dstnya, ‏sehingga kehidupan estetikanya ‎(aesthetic life) ‏membaik.Secara fitrah jasmani, ‏dalam penderitaan itu, ‏ia mulai memperbaiki pola makan, ‏pola tidur, ‏pola gerak dan pola bersih sehingga kemudian menjadi membaiklah kehidupan kesehatannya ‎(health life)Begitupula secara fitrah perkembangan, ‏dalam penderitaannya itu, ‏kemudian kedewasaannya meningkat, ‏mindset yang dulu sulit dirubah, ‏kini dengan mudah bisa dirubah. ‏Banyak tanggungjawab yang diambil alih olehnya dengan sukarela dstnya sehingga kemudian membaiklah kehidupan perkembangan personalnya ‎(personal growth life) ‏Begitulah proses Suffering, ‏membuat manusia berusaha memperbaiki fitrah fitrahnya sehingga menjadi baiklah kehidupannya dan kemudian Allah karuniakan Misi Hidup lalu ia menyambut perannya atau misi hidupnya. ‏Namun, ‏sayangnya, ‏banyak pula ketika badai penderitaan datang, ‏ia tak menyadari bahwa Allah sedang bicara padanya agar ia segera menyadari misi hidupnya, ‏malah makin menjauh dari Allah.Ada pula, ‏ketika badai berlalu, ‏merasa kehidupannya telah tenang kembali, ‏kemudian ia tak menyambut Misi Hidupnya.Nah, ‏silahkan pilih proses ‎1,2, ‏atau ‎3 ‏yang akan kita jalani.#fitrahbasedlife ‎(*) ‏Sebagai catatan bahwa Isa AS diwafatkan namun tidak dimatikan dan kelak akan kembali lagi ke dunia dan hidup sampai usia ‎40.

HATI-HATI MELATINKAN BAHASA ARAB !!!