Postingan

Pantun Nasehat

Gambar
Karya: Dede Jubaedah  Jika ingin pergi ke batik Jangan lupa bersedekah Jika ingin imam yang baik Jadilah diri wanita sholihah Burung Merpati terbangnya tinggi Mengelilingi hamparan sawah Jadilah laki-laki pemberaní Bawa rombongan datang ke rumah. Papan putih berukir indah Dibuat tangga setelah dibelah Pacaran islami itu setelah menikah Sebab cinta datang membawa berkah Judul Buku: Kado Pernikahan Untuk Istriku Jumlah Halaplman: 615 Penulis:Mohammad fauzil Adhim Deju_Salju

MasyaAllah kisah inspiratif sedekah

Gambar
Harta Tidak Berkurang Karena Sedekah Sedekah Sumur di Masa Ibnu Mubarak Suatu hari, seorang laki-laki datang ke rumah Ibnu Mubarak. Ia mengeluhkan luka dilututnya yang mengeluarkan nanah selama tujuh tahun lamanya. Ibnu Mubarak pun berupaya untuk menyembuhkannya dengan segala macam cara, tetapi tidak berhasil. Ibnu Mubarak berkata, ‘’Sekarang begini saja, pergilah dan bersedekahlah dengan cara menggali sumur di sebuah perkampungan dimana banyak orang membutuhkan airnya’’. Laki-laki itu bertanya, ‘’Mengapa demikian wahai Imam?’’ Ibnu Mubarak menjawab, ‘’Saya berharap, sumur yang kau gali itu mengeluarkan air yang banyak dan lukamu pun menjadi sembuh’’. Tidak lama setelah itu, laki-laki itu pun menuruti perintah Ibnu Mubarak. Tidak lama berselang, berkat izin Allah  ia pun sembuh dari lukanya, Alhamdulillah. Ananda kisah di atas kita bisa belajar bahwa sedekah itu tidak akan mengurangi harta pelakunya, bahkan sedekah itu akan menambah rezeki yang lebih banyak. Sedekah juga bisa menolak p

Bahasa dan akhlak, tiruan terbaik

Gambar
*APAPUN KATA YANG KITA KELUARKAN, PUNYA KESEMPATAN UNTUK DILIHAT DAN DITIRU ORANG LAIN* Sayyid Abbas Al-Maliki adalah ulama ternama di Mekkah pada masanya. Beliau guru sekaligus khatib di Masjidil Haram, serta mufti Mazhab Maliki. Beliau wafat tahun 1353 H dan mata rantai keilmuannya dilanjutkan oleh anak keturunannya hingga hari ini. Suatu waktu beliau pergi ke Mesir mengunjungi alim yang terkenal yaitu Syeh Ali Al-Qathi di dusun Qathiah. Setelah kedua orang salih ini berbincang-bincang menumpahkan rasa rindu, Syeh Ali berkata, "Wahai Sayyid, tolong doakan penduduk kampung kami ini." "Memangnya ada apa wahai Syeh?" Tanya beliau. "Penduduk kampung ini sering bermusuhan dan tidak bertegur sapa." Syeh Ali menjelaskan kerisauannya. "Boleh jadi karena nama kampung ini Qathiah. Bagaimana kalau engkau mengganti namanya menjadi Muthiah?" Saran beliau rupanya disambut baik. Qathiah dalam bahasa Arab artinya putus. Sedangkan Muthiah berarti pa

Saat kita merasa Sendiri😭

Gambar
Kehidupan tempat kita belajar dan berinteraksi juga bersosialisasi. Tak mungkin kita hidup dalam kesendirian. Terus yang lain dianggap apa?? Saat diri merasa sendiri. Dunia terasa sempit. Penuh sesak dan sumpek! Mata berurai hati berprasangka. Pejamkan matamu sejenak. Jernihkan fikiran beningkan hati. Seringkali kita terjebak pada fikiran yang salah. Hingga tindakan dan ucapan pun salah! Saat kamu merasa, orang tak lagi memperdulikanmu.. Tapi ingatlah Allah yang selalu peduli.. Saat kamu merasa sendiri.. Hingga berfikir seolah tak ada lagi orang yang memperhatikanmu.. Tapi ingatlah Allah yang selalu memperhatikanmu… Saat kamu merasa sendiri.. Hingga berfikir tak ada lagi orang yang mau mendengar ceritamu, keluhmu, kesahmu, bahagiamu… Tapi ingatlah Allah yang kan selalu setia Mendengarmu Kapanpun kamu mau! Saat kamu merasa sendiri.. Hingga kamu berfikir orang-orang telah meninggalkanmu.. Tapi ingatlah Allah yang tetap setia menunggumu Yang takkan pernah meninggalkanmu… Kecua

Do'a

Setiap do'a akan sampai ke langit dan akan kembali pada pemiliknya, indah Sesuai dengan ketetapan-Nya, tiba di waktu yang tepat dan tidak akan salah arah..  Sabar dan biarkan do'amu melesat menembus awan Allah sang Maha Pendengar. Allah tidak memberi apa yang kamu minta bukan karena Allah tidak mendengarkanmu, tapi Allah yang tahu betul mana baik dan mana buruk untukmu... Setiap do'a akan kembali pada pemiliknya Pertama sesuai dengan apa yang kamu pinta, Kedua Allah menundanya biar kamu bisa lebih berikhtiar untuk mendapatkannya atau bisa saja Allah menyelamatkanmu dari sesuatu yang buruk, Ketiga do'amu akan Allah ganti dengan yang jauh lebih baik dari apa yang kamu pinta, bisa jadi do'amu untuk tabungan akhiratmu...  Sahabat Matahati, Jangan Terburu - Buru Dalam Berdoa Sahabat, ketika kita selesai sholat. Hendaknya jangan terburu-buru untuk meninggalkan tempat kita sholat.  Berdo'a pun tidak asal begitu saja. Berdo'alah dengan hati yang ikhlas, tenang, dan

Tahukah Kamu

Gambar
💧Tahukah Anda? Di saat kita bersin, seluruh anggota tubuh kita terhenti berfungsi, seolah2 kita mati di, Ini terjadi dalam hitungan yg sgt pantas. Setelah itu baru berfungsi spt semula. Inilah kenapa dalam Islam disunnahkan kita membaca "Alhamdulillah" setelah bersin sebagai ungkapan kesyukuran atas berfungsinya kembali seluruh anggota badan kita. 💧Tahukah Anda? Menguap itu bukan tanda bahwa kita mengantuk, tapi itu adalah pertanda bahwa tubuh kita perlu tambahan oksigen. 💧Tahukah Anda? Bahwa memakan buah kurma dalam jumlah yg genap itu akan menghasilkan gula dlm darah.* Kerana itu Rasulullah SAW telah menganjurkan kita untuk makan kurma dalam jumlah ganjil, agar hanya berubah menjadi karbohidrat. 💧Tahukah Anda? Bahwa tepat setelah dikumandangkan azan, itu adalah waktu yang paling mustajab untuk berdoa. 💧Tahukah Anda? Di mana dosa-dosa kita diletakkan ketika kita sedang bersolat? Nabi Muhammad SAW bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba ketika menunaikan solat, dia ak

3 ‏Proses Menemukan Misi HidupBahwa setiap kita dihadirkan ke dunia, ‏sesungguhnya dengan membawa Tugas Langit atau Misi Hidup. ‏Inilah sesungguhnya alasan mengapa kita dihadirkan di dunia. ‏Karenanya hidup adalah tentang menemukan misi hidup ini dan menyelesaikannya sehingga kita bisa mempertanggungjawabkannya kelak kepada Sang Pemberi Tugas. ‏Lalu bagaimana proses menemukan Misi Hidup ini? ‏Setiap hari minimal ‎17 ‏kali kita diwajibkan berdoa, ‏meminta ditunjukkan jalan yang lurus, ‏yaitu jalan orang orang yang diberi nikmat ‎(alFatihah ayat ‎6 ‏dan ‎7). ‏Ayat ini kemudian ditafsirkan oleh surah anNisaa ayat ‎69, ‏bahwa orang yang diberi nikmat adalah para Nabi, ‏Syuhada, ‏Shodiqien, ‏Sholihien.Merujuk ayat ini, ‏maka kita bisa menggali bagaimana proses ke ‎4 ‏golongan manusia mulia di atas menemukan ‎*Jalan yang Lurus*.. ‏inilah sesungguhnya Misi Hidup yang mereka peroleh melalui proses yang tak mudah.Para Nabi misalnya, ‏umumnya menerima Tugas Kenabian ‎(Misi Kenabian) ‏pada usia ‎40 ‏tahun, ‏kecuali Nabi Isa AS dan Nabi Yahya AS, ‏karena keduanya wafat lebih muda. (*)Nabi Muhammad SAW menerima wahyu atau risalah atau Tugas Kenabian pada usia ‎40 ‏tahun, ‏namun Beliau menjalani proses yang fitri atau manusiawi, ‏yaitu semua aspek fitrahnya tumbuh paripurna sepanjang usia ‎0-40 ‏tahun sehingga beliau mendapatkan kehidupan yang baik ‎(hayatun thoyyibah atau the good life atau kebahagiaan), ‏lalu kemudian pada usia ‎40 ‏tahun, ‏Allah berikan tugas langit atau Misi Hidup berupa Misi Kenabian.Namun kita juga temukan kisah orang orang terdahulu, ‏yang menemukan Misi Hidupnya karena sejak awal memperjuangkan keyakinannya, ‏seperti pemuda ashabul Kahfi, ‏pemuda ashabul Ukhdud dll. ‏Para Sahabat Nabi juga menemukan Misi Hidup melalui proses yang berbeda. ‏Diantara mereka ada yang sampai akhir hayat jujur memperjuangkan keyakinannya ‎(shodiqien), ‏sebagian lagi ada yang mencapai Syahid ‎(syuhada).Seorang pakar menyebutkan ada ‎3 ‏proses manusia menemukan Misi Hidupnya ‎1. ‏Doing A Deeds, ‏yaitu menjalani saja kehidupan yang baik ‎(hayatun tahoyyibah ‎- ‏the good life), ‏yaitu fokus menumbuhkan setiap aspek fitrahnya sehingga paripurna maka kelak akan Allah berikan Misi Hidup. ‏Ini seperti kehidupan Rasulullah SAW yang menjalani kehidupan yang baik sampai usia ‎40 ‏tahun, ‏lalu mendapat Misi Kenabian.“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, ‏baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, ‏maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik” (The Good Life) (QS An-Nahl ‎[16] : 97 )2. ‏Experiencing a Value, ‏yaitu memperjuangkan nilai nilai yzng kita yakini dengan sungguh sungguh, ‏maka juga kelak akan menemukan Misi Hidup. ‏Misalnya memperjuangkan keadilan, ‏kesejatian, ‏kelestarian, ‏kesejahteraan, ‏keberanian dstnya. ‏Kita banyak temukan pada kisah kisah pahlawan sejati sepanjang sejarah.3. ‏Suffering, ‏yaitu mengalami penderitaan yang hampir membuat putus asa, ‏misalnya terjadi pada orang orang yang lalai dari mengingat Robbnya, ‏lalu menjadi berantakanlah urusannya, ‏seperti hampir cerai, ‏bisnis bangkrut, ‏anak terkena narkoba dstnya. ‏Pada titik inilah biasanya muncul pertaubatan sehingga kemudian menemukan misi hidupnya."....Dan janganlah engkau mengikuti orang yg hatinya Kami lalaikan dari mengingat Kami, ‏serta mengikuti hawa nafsunya maka berantakanlah seluruh urusannya ‎( وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا - ‏wa kaana amruhu furutho ‎) "(QS Al Kahfi ‎[18] 28)Kebanyakan manusia umumnya menemukan Misi Hidupnya karena proses yang ke ‎3. ‏Sepanjang ia hidup ‎"baik baik saja" ‏atau merasa nyaman atau merasa aman karena kebutuhan terpenuhi, ‏maka ia merasa tak perlu menemukan Misi Hidupnya.Allah SWT, ‏tak pasif dan tak diam, ‏tak mengantuk dan tak tidur, ‏Dia Zat Yang Tak Lalai mengurusi urusan HambaNya, ‏Dia senantiasa intervensi dalam kehidupan manusia, ‏maka sepanjang kehidupan manusia Allah berikan kenikmafan dan kesulitan, ‏teguran dan bencana, ‏agar manusia menyadari dan menemukan Tugas Langitnya atau Misi Hidupnya itu.Pada proses yang ke ‎3 ‏yaitu Suffering ‎(Mengalami Penderitaan), ‏sesungguhnya terjadi percepatan proses yang pertama, ‏yaitu titik pertaubatan untuk kembali kepada fitrahnya. ‏Saat menderita yang tiada tara, ‏menjelang putus asa itu, ‏manusia tanpa sadar berusaha mengembalikan fitrah fitrahnya sehingga mencapai kehidupan yang baik ‎(hayatun thoyyibah) ‏dalam waktu cepat. ‏Secara fitrah keimanan, ‏dalam penderitaan itu, ‏ia memperbaiki hubungan dengan Allah. ‏Jadi relijius dalam waktu singkat, ‏dan bergerak menyambut panggilan untuk menolong agama Allah yang selama ini diabaikan dstnya sehingga kehidupan spiritualnya ‎(spiritual life) ‏membaik.Secara fitrah bakat, ‏dalam penderitaan itu, ‏ia menggali apa sesungguhnya potensi potensinya yang bisa digunakan untuk bangkit dan fokus menjalaninya atau bahkan tergerak membuat karya solutif bagi ummat dengan bakat dan potensinya itu dstnya sehingga kehidupan karir atau bisnisnya ‎(work life or business life) ‏membaikSecara fitrah belajar, ‏dalam penderitaan itu, ‏ia mulai membangkitkan kembali gairah belajarnya untuk menutup kekurangannya bahkan tergerak untuk melakukan inovasi terhadap karya solusinya dstnya sehingga kehidupan belajar dan intelektualnya ‎(learning or intelectual life) ‏membaik.Secara fitrah seksualitas, ‏dalam penderitaan itu, ‏ia mulai merajut kembali cintanya pada pasangannya, ‏pada anak anaknya, ‏mencoba menjalin relasi yang lebih kokoh agar keturunannya kelak lebih baik, ‏rajin mengkuti parenting dstnya sehingga kehidupan keluarganya ‎(family life) ‏membaik.Secara fitrah individualitas dan sosialitas, ‏dalam penderitaannya itu, ‏ia mulai menurunkan egonya selama ini, ‏tergerak untuk silaturahmi, ‏banyak meminta maaf dan memaafkan, ‏mulai terlibat dan membangun komuntas dan jaringan dstnya sehingga kehidupan sosialnya ‎(social life) ‏membaik.Secara fitrah estetika dan bahasa, ‏dalam penderitaannya itu ‎, ‏ia mulai banyak menghaluskan tuturnya, ‏mulai banyak mengapresiasi keindahan dalam banyak hal, ‏mulai tergerak untuk mendamaikan jiwanya bahkan mendamaikan banyak orang atau melestarikan alam dstnya, ‏sehingga kehidupan estetikanya ‎(aesthetic life) ‏membaik.Secara fitrah jasmani, ‏dalam penderitaan itu, ‏ia mulai memperbaiki pola makan, ‏pola tidur, ‏pola gerak dan pola bersih sehingga kemudian menjadi membaiklah kehidupan kesehatannya ‎(health life)Begitupula secara fitrah perkembangan, ‏dalam penderitaannya itu, ‏kemudian kedewasaannya meningkat, ‏mindset yang dulu sulit dirubah, ‏kini dengan mudah bisa dirubah. ‏Banyak tanggungjawab yang diambil alih olehnya dengan sukarela dstnya sehingga kemudian membaiklah kehidupan perkembangan personalnya ‎(personal growth life) ‏Begitulah proses Suffering, ‏membuat manusia berusaha memperbaiki fitrah fitrahnya sehingga menjadi baiklah kehidupannya dan kemudian Allah karuniakan Misi Hidup lalu ia menyambut perannya atau misi hidupnya. ‏Namun, ‏sayangnya, ‏banyak pula ketika badai penderitaan datang, ‏ia tak menyadari bahwa Allah sedang bicara padanya agar ia segera menyadari misi hidupnya, ‏malah makin menjauh dari Allah.Ada pula, ‏ketika badai berlalu, ‏merasa kehidupannya telah tenang kembali, ‏kemudian ia tak menyambut Misi Hidupnya.Nah, ‏silahkan pilih proses ‎1,2, ‏atau ‎3 ‏yang akan kita jalani.#fitrahbasedlife ‎(*) ‏Sebagai catatan bahwa Isa AS diwafatkan namun tidak dimatikan dan kelak akan kembali lagi ke dunia dan hidup sampai usia ‎40.

Gambar
3 Proses Menemukan Misi Hidup Bahwa setiap kita dihadirkan ke dunia, sesungguhnya dengan membawa Tugas Langit atau Misi Hidup. Inilah sesungguhnya alasan mengapa kita dihadirkan di dunia. Karenanya hidup adalah tentang menemukan misi hidup ini dan menyelesaikannya sehingga kita bisa mempertanggungjawabkannya kelak kepada Sang Pemberi Tugas.  Lalu bagaimana proses menemukan Misi Hidup ini?  Setiap hari minimal 17 kali kita diwajibkan berdoa, meminta ditunjukkan jalan yang lurus, yaitu jalan orang orang yang diberi nikmat (alFatihah ayat 6 dan 7). Ayat ini kemudian ditafsirkan oleh surah anNisaa ayat 69, bahwa orang yang diberi nikmat adalah para Nabi, Syuhada, Shodiqien, Sholihien. Merujuk ayat ini, maka kita bisa menggali bagaimana proses ke 4 golongan manusia mulia di atas menemukan *Jalan yang Lurus*.. inilah sesungguhnya Misi Hidup yang mereka peroleh melalui proses yang tak mudah. Para Nabi misalnya, umumnya menerima Tugas Kenabian (Misi Kenabian) pada usia 40 tahun, kecuali Nabi